Homeschooling atau pendidikan di rumah merupakan sistem pendidikan alternatif yang semakin populer. Fleksibilitas dan pendekatan personalnya membuat homeschooling menjadi solusi bagi berbagai kebutuhan pendidikan. Namun, perjalanan homeschooling memiliki sejarah panjang, baik di dunia maupun di Indonesia.
Sejarah Homeschooling di Dunia
Homeschooling sebenarnya bukan hal baru. Sebelum adanya sistem sekolah formal seperti yang kita kenal sekarang, pendidikan di rumah adalah cara utama untuk belajar. Anak-anak diajar oleh orang tua atau tutor pribadi. Berikut perkembangan sejarahnya:
- Abad Kuno hingga Abad Pertengahan
Di masa kuno dan abad pertengahan, pendidikan formal jarang tersedia, dan homeschooling adalah norma. Tokoh-tokoh besar seperti Aristoteles dan Alexander Agung memperoleh pendidikan melalui bimbingan pribadi di rumah. - Era Modern Awal
Pada abad ke-17 dan 18, keluarga bangsawan di Eropa sering mempekerjakan tutor untuk mendidik anak-anak mereka di rumah. Namun, pendidikan formal mulai berkembang di kota-kota besar selama Revolusi Industri, membuat sekolah formal menjadi lebih umum. - Homeschooling Modern (Abad ke-20)
Kebangkitan homeschooling modern terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1960-an dan 1970-an. Para pendukungnya, seperti John Holt, mengkritik sistem sekolah formal yang dianggap terlalu kaku dan tidak memberi ruang bagi kreativitas anak. Holt mempromosikan pendekatan “unschooling,” yang memungkinkan anak belajar secara alami berdasarkan minat mereka.
Pada 1980-an, homeschooling mulai diatur secara hukum di banyak negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Australia, yang menjadikannya jalur pendidikan resmi.
Sejarah Homeschooling di Indonesia
Di Indonesia, homeschooling mulai dikenal pada era 1990-an, tetapi praktik pendidikan di rumah sebenarnya sudah ada jauh sebelumnya:
- Pendidikan Tradisional
Sebelum sistem sekolah formal diperkenalkan oleh Belanda, banyak anak Indonesia belajar di rumah melalui guru privat atau sistem tradisional seperti pesantren dan surau. - Era Modern Awal
Setelah Indonesia merdeka, sistem pendidikan formal menjadi standar. Namun, beberapa keluarga tetap memilih homeschooling, meskipun jumlahnya sangat sedikit. - Kebangkitan Homeschooling (2000-an)
Homeschooling mulai menjadi pilihan populer sejak awal 2000-an, terutama di kota-kota besar. Keluarga yang memiliki anak dengan jadwal khusus, seperti atlet atau artis, sering memilih homeschooling. Dukungan hukum terhadap homeschooling mulai berkembang melalui UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang mengakui pendidikan nonformal sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional. - Perkembangan Teknologi
Pada era digital, homeschooling semakin berkembang berkat ketersediaan materi pendidikan online dan komunitas homeschooling. Banyak orang tua bergabung dalam jaringan homeschooling untuk berbagi pengalaman dan sumber daya.
Homeschooling Masa Kini
Hari ini, homeschooling menjadi salah satu alternatif pendidikan yang diakui secara global. Banyak keluarga memilih homeschooling karena fleksibilitas, kemampuan menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan anak, dan kesempatan untuk fokus pada pengembangan minat dan bakat.
Di Indonesia, homeschooling kini semakin populer, didukung oleh komunitas homeschooling seperti Rumah Inspirasi yang membantu keluarga memulai perjalanan pendidikan di rumah. Pemerintah juga mendukung homeschooling dengan memberikan akses untuk mengikuti ujian kesetaraan seperti Paket A, B, dan C.
Kesimpulan
Sejarah homeschooling menunjukkan bahwa metode ini selalu menjadi bagian dari perkembangan pendidikan. Baik di dunia maupun di Indonesia, homeschooling terus berkembang sebagai alternatif yang fleksibel, relevan, dan mendukung kebutuhan belajar anak-anak di berbagai kondisi. Dengan dukungan teknologi dan komunitas, homeschooling kini menjadi pilihan yang lebih terjangkau dan mudah diakses oleh banyak keluarga.